Kamis, 25 Oktober 2012

KERAJAAN DAN PENINGGALAN ISLAM DI INDONESIA

1.    Masuknya Agama Islam Ke Indonesia
Agama Islam mulai berkembang di jazirah Arab pada tahun 622 M. Mula – mula, Agama Islam dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, setelah beliau mendapat wahyu dari ALLAH SWT. Dalam waktu singkat, Agama Islam tersebar luas di Indonesia. Waktu itu, kekuatan Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya sudah mulai melemah. Kerajaan – kerajaan yang berada di bawah kekuasaannya mulai mlepaskan diri dan raja – rajanya memeluk Agama Islam. Setelah itu, bermunculan Kerajaan Islam di Indonesia.
     2.       Kerajaan – kerjaan Islam Di Indonesia
a.       Kerajaan Samudra Pasai
Agama Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-13. Kerajaan Islam yang pertama muncul di Indosenia ialah Kerajaan Samudra pasai. Kerajaan ini terletak di Pantai Timur Sumatra, sekitar Sungai Jambu Air dan Sungai Pasai, daerah Lhokseumawe.
Pada awalnya, Kerajaan Samudra Pasai terdiri atas 2 Daerah, yaitu Samudra dan Pasai. Kedua daerah itu telah lama menjadi persinggahan dan bermukim para saudagar
dari Arab, Persia, dan India. Sesudah kekuasaan Islam muncul, kedua daerah ini disatukan menjadi Kerajaan Samudra Pasai.

b.      Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh berdiri pada abad ke-16. Kerajaan ini terletak di tepi Selat Malaka. Pusat Kerajaan Aceh terdapat dikutara (banda Aceh sekarang).
Pada tahun 1511 M, bangsa portugis menguasai Malaka. Dari Malaka, Portugis kemudian menguasai Samudra Pasai. Sejak itu, para pedagang Islam mencari pelabuhan lain untuk menghindari Portugis. Pelabuhan baru itu adalah Aceh. Dari sinilah muncul Kerajaan baru, yaitu Kerajaan Aceh.


c.       Kerajaan Demak
Pada abad ke-16 muncul kerajaan Islam pertama di pulau Jawa, yaitu Kerajaan Demak. Semula Demak merupakan salah satu wilayah yang berada di bawah kekuasaan Majapahit. Keika Majapahit runtuh akibat perang saudara pada tahun 1478, pusat kerajaan Hindu berpindah ke kuling dan akhirnya ke Daha (Kediri). Runtuhnya Majapahit menyebabkan bangkitnya Demak menjadi kerajaan Islam pertama di pulau Jawa.

d.      Kerajaan Banten
Pada awal abad ke-16, daerah  jawa Barat dikuasai oleh Kerajaan Pajajaran yang beragama Hindu. Dalam waktu yang singkat, seluruh pantai utara Jawa Barat dapat dikuasai oleh Fatahillah. Agama Islam lambat laun tersebar di Jawa Barat. Fatahillah kemudian menjadi wali dan mendapat gelar Sunan Gunung Jati dan berkedudukan di Cirebon.
Pada tahun 1522, putera Fatahillah yang bernama Hasanuddin diangkat menjadi penguasa di Banten. Fatahillah sendiri mendirikan pusat kegiatan keagamaan di Gunung Jati, Cirebon, sampai beliau wafat pada tahun 1570. Jadi pada awalnya, kerajaan Banten merupakan daerah kekuasaan Kerajaan Demak.

e.      Kerajaan ternate dan Tidore
Sejak abad ke-13, maluku sudah ramai dikunjungi oleh pedagang-pedagang Islam dari Jaawa dan Melayu.seiring dengan ramainya perdagangan, berdatanglah pula para mubaligh dari Jawa Timur untuk mengajarkan Agama Islam.
Kerajaan Ternate merupakan kerajaan yang mendapatkan pengaruh Islam dari para pedagang Jawa dan Melayu. Selain Kerajaan Ternate, juga terdapat Kerajaan Tidore. Raja tidore yang terkenal ialah Pangeran Nuku.


      3.       Peninggalan Bercorak Islam
Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-11 sampai ke-13. Hal ini dibuktikan dengan berita Marco Polo (1297) dan berita Inbu Batutah abad ke-14. Sebagaimana kerajaan Hindu dan Budha, kerajaan Islam di Indonesia juga mninggalkan berbagai peninggalan sejarah peninggalan itu berupa bangunan tempat ibadah, makam atau kuburan, pondok perastren , dan lain-lain.
a.       Peinggalan berupa masjid
Masjid merupakan tempat ibdah bagi umat Muslim, berikut adalah masjid peninggalan kerajaan Islam.
1.       Masjid Raya Baiturrahman

2.       Masjid Raya Medan
      
3.       Masjid Raya Banten
       
4.       Masjid Demak
       
5.       Masjid Agung  Yogyakarta
       
b.      Peninggalan berupa istana
Istana raja pada zaman dahulu digunakan sebagai tempat tinggal raja dan keluarganya, serta pembesar kerajaan lainnya. Beberapa istana peninggalan sejarah berorak Islam.
1.       Istana Maemun
       
2.       Istana Siak Sri Inderaputra
       
3.       Keraton Yogyakarta
       
c.       Peninggala berupa budaya
Masuknya Islam ke – Indonesia membawa pengaruh pada kebiasaan dan prilaku masyarakat. Kebiasaan atau prilaku masyarakat disebut budaya. Beberapa budaya yang bercorak Islam di Indonesia.
1.       Upacara Grebeg Besar di Demak. Upacara ini dilaksanakan bertepatan Hari Raya Idul Adha atau Idul Qurban.
2.       Pesta Tabuik di Pariaman, Sumatra Barat. Untuk mengenak cucu nabi besar Muhammad SAW dalam membela Islam.
3.       Budaya Dhug Dher di semarang, untuk pertanda dimulainya bulan Ramadhan atau bulan puasa.
4.       Upacara Sekaten di Yogyakarta. Untuk memperingati hari lahirnya nabi Muhammad SAW.
5.       Seni tradisional Betawi yang bercorak Islam Adalam Gambang Kromong, Orks Gambut, dan Lenong.

Senin, 22 Oktober 2012

Perkembangan Dan Peninggalan Budha Di Indonesia

KERAJAAN DAN PENINGGALAN BUDHA DI INDONESIA
1.       KERAJAAN BERCORAK BUDHA
Di Indonesia, masuknya agama budha seiring dengan masuknya  pengaruh agama Hindu. Dengan adanya pengaruh budha, muncul kerajaan – kerajaan yang rajanya memeluk agama Budha. Kerajaan – kerajaan yang bercorak Budha antara lain sebagai berikut
a.       Kerajaan Kaling
Dalam berita – berita dari Cina pada masa pemerintahan dinastti Teng (618 – 906 M), di Jawa Tengah terdapat kerajaan yang berama kerajaan Kaling atau Holing. Pada tahun 664 M, datang seorang pendeta Budha dari Cina bernama Hwi-ning ke Kaling atau Holing. Selama 3 tahun dia menerjemahkan kitab – kitab agama Budha hinayana.

b.      Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya berdiri sejak abad ke-7 M dan berpusat di muara Sungai Musi, Palembang. Berita tentang kerajaan Sriwijaya dapat diketahui dari 5 buah prasasti yang terdapat di Sumatra. Ditulis dengan huruf Pallawa dan dalam bahasa Melayu Kuno.
a.       Prasasti Kedukan Bukit.
b.      Prasasti Talang Tuwo.
c.       Prasasti Telaga Batu.
d.      Prasasti Kota Kapur.
e.      Prasasti Karang Berahi
Pada awalnya, kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan kecil denga wilayah kekuasaan sempit yang berpusat di Muara Takus. Sedikit demi sedikit, Sriwijaya memperluas kerajaannya. Hampir seluruh Pulau Sumatra, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Semenanjung Melayu.
Kekuasaan Sriwijaya Semakin luas, meliputi Selat Malaka, selat Karimata, dan Selat Sunda. Untui memperluas wilayah kekuasaan dan sekaligus  mempertahankan wilayah kekuasaan, Sriwijaya membangun armada angkatan laut yang kuat sehingga disebut sebagai kerajaan Maritim.
Kerajaan Sriwijaya tidak hanya dikenal sebagai pusat perdagangan dan pelayaran. Namun juga sebagai pusat pendidikan dan penyebaran agama Budha. Tidak hanya penduduk Sriwijaya yang mempelajari bahasa sansekerta dan agama Budha, banyak siswa dari negara lain, seperti Cina, datang ke Sriwijaya untuk belajar.


2.       PENINGGALAN SEJARAH BERCORAK BUDHA
Kerajaan bercorak Budha memiliki peniggalan sejarah hampir sama dengan Hindu.
a.       Prasasti
Prasasti bercorak Budha adalah Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Talang Tuwo, Prasasti Telaga Batu, Prasasti Kota Kapur, Prasasti Karang Berahi.
Contoh : Prasasti Telaga batu
b.      Candi
1.       Candi Borobudur
Salah satu candi yang terkenal dengan peniggalan bercorak Budha. Candi Borobudur didirikan pada tahun 824 M oleh Raja Matraman bernama Sanmaratungga. Candi Borobudur Terdiri Dari 10 tingkat dapat dibagi 3 bagian.
Keistimewaan Candi Borobudur ialah dindingnya penuh dengan ukiran pahatan yang menggambarkan sejarah agama Budha dan kehidupan rakyat pada masa bangunan ini didirikan. Gambar yang diukir dipermukaan dinding disebut dengan relief. Relief – relief yang terdapat di Candi Borobudur antara lain sebagai berikut.
a.       Karmawibhangga
b.      Lalitavistara
c.       Awanda dan Jataka.

2.       Candi Mendut
Didirikan oleh Raja Indra pada tahun 824 M di sebelah Timut Candi Borobudur (Magelang) Jawa Tengah.


3.       Candi Kalasan
Candi ini didirikan pada tahun 778 M oleh keluarga Sailendra sebagai Bangunan bangunan suci Dewi Tara. Candi ini terletak di Yogyakarta.


4.       Candi – candi di Jawa Timur
Candi – candi di Jawa Timur yang terpentng adalah candi Kidal, Candi Jago, Candi Jawi, dan Candi Panatara. 
contoh : Candi Kidal
5.       Patung Budha
Patung Budha berwujud Sang Budha yang ada di Borobudur memiliki berbagai posisi. Tiap sisi mengandung makna tersendiri



Kamis, 04 Oktober 2012

smartphone

Telepon cerdas "smartphone"

Adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang dengan fungsi yang menyerupai komputer. Belum ada standar pabrik yang menentukan arti telepon cerdas. Bagi beberapa orang, telepon pintar merupakan telepon yang bekerja menggunakan seluruh perangkat lunak sistem operasi yang menyediakan hubungan standar dan mendasar bagi pengembang aplikasi. Bagi yang lainnya, telepon cerdas hanyalah merupakan sebuah telepon yang menyajikan fitur canggih seperti surel (surat elektronik), internet dan kemampuan membaca buku elektronik (e-book) atau terdapat papan ketik (baik sebagaimana jadi maupun dihubung keluar) dan penyambung VGA. Dengan kata lain, telepon cerdas merupakan komputer kecil yang mempunyai kemampuan sebuah telepon.
Pertumbuhan permintaan akan alat canggih yang mudah dibawa kemana-mana membuat kemajuan besar dalam pemroses, ngingatan, layar dan sistem operasi yang di luar dari jalur telepon genggam sejak beberapa tahun ini











Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Telepon_cerdas