Senin, 05 November 2012

Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda




Peranan pemuda dalam masyarakat dibedakan atas dua hal :
a.       Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan :
-          Pemuda meneruskan tradisi dan mendukung tradisi
-          Pemuda yang menyesuaikan diri dengan golongan yang berusaha mengubah tradisi.
b.      Peranan pemuda yang menolak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya dibedakan menjadi :
-          Jenis pemuda pembangkit, yaitu pengurai atau pembuka kejelasan dari suatu masalah sosial. Contoh sastrawan Rendra dan Chairil anwar pada masanya.
-          Jenis pemuda nakal/ delinkuen, yaitu jenis pemuda yang tidak berniat mengadakan perubahan pada budaya maupun masyarakat tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan tindakan menguntungkan bagi diri sendiri.
-          Jenis pemuda radikal, yaitu mereka yang berkeinginan besar mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner tanpa memikirkan lebih jauh bagaimana selanjutnya.
Tujuan pembinaan da pengembangan generasi muda
1.       Memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa
2.       Mewujudkan kader-kader penerus perjuangan bangsa
3.       Melahirkan kader-kader pembangunan nasional dengan angkatan kerja berbudi luhur, dinamis dan kreatif.
4.       Mewujudkan warga negara Indonesia yang memiliki kreatifitas kebudayaan nasional.
5.       Mewujudkan kader-kader patriot pembela bangsa yang berkesadaran dan berketahanan nasional.

Jalur pembinaan dan pengembangan generasi muda
a.       Kelompok jalur utama
-          Jalur keluarga, pelaksanaan pembinaan dan pengembangan adalah orang tua serta anggota keluarga terdekat
-          Jalur generasi muda, organisasi-organisasi pemuda yang ada seperti OSIS, Senat, Pramuka, Karang taruna
b.      Kelompok jalur penunjang
-          Jalur sekolah/ pra sekolah : organisasi orang tua murid, enataan mutu pendidik dan sarananya.
-          Jalur masyarakat : jalur masyarakat yang melembaga (lembaga peribadatan, organisasi sosial). Jalur masyarakat yang tidak melembaga 9pergaulan sehari-hari, tenpat rekreasi)
c.       Kelompok jalur koordinatif (jalur pemerintah)
a.       Sistem pengkoordinasian melalui Badan Koordinasi Penyelenggaraan Pembinaan Generasi muda.
b.      Pelaksanaan organisasi pembinaan dan pengembangan generasi muda melalui satuan pengendali pembinaan generasi muda yang dipimpin oleh mentri urusan pemuda.

Sumber : http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=pembinaan%20dan%20pengembangan%20generasi%20muda&source=web&cd=9&cad=rja&ved=0CEoQFjAI&url=http%3A%2F%2Fmawar.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F20674%2FBAB%2BIV%2BPEMUDA%2BDAN%2BSOSIALISASI.doc&ei=8byXUOTqIcTtrQeY6YGIDw&usg=AFQjCNGQVXbWLtq1Hr1a5kCOMdbsCIkTPA

Hubungan Individu, Keluarga, dan Masyarakat





Individu adalah bagian terkecil dari masyarakat yang tidak dapat di pisah menjadi bagian yang lebih kecil lagi.  Pada dasarnya individu mempunyai ciri – ciri yang berbeda. Mereka nantinya akan bergabung dan membentuk sebuah kelompok masyarakat dan mempunya karakteristik yang sama dengan kelompok masyarakat tersebut. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.

Masyarakat adalah sekelompok orang yang saling berinteraksi satu sama lain antara individu-individu yang berada disekitar mereka, mereka saling tergantung satu sama lain, dan mereka hidup bersama dalam suatu komunitas yang teratur . Kata “masyarakat” berasal dari arab yaitu musyarak. Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.

Keluarga adalah lingkungan yang terdapat sekumpulan orang yang berhubungan sangat dekat dan tentu juga ada hubungan darah. Keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Mereka saling berinteraksi 1 sama lain dengan kasih sayang yang alami.

Individu, keluarga, masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Yakni, tidak akan pernah ada keluarga dan masyarakat apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuhkembangkan perilakunya. Keluarga sebagai lingkungan pertama seorang individu memiliki peran paling besar dalam pembentukan sikap suatu individu, sedang masyarakat merupakan media sosialisasi seorang individu dalam menyampaikan ekspresinya secara lebih luas.


Sumber : 1. id.wikipedia.org/wiki

Fungsi Keluarga



Fungsi Keluarga
Apa itu fungsi keluarga? Kita harus tau apa arti keluarga terlabih dahulu. Keluarga adalah lingkungan yang terdapat sekumpulan orang yang berhubungan sangat dekat dan tentu juga ada hubungan darah. Keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Mereka saling berinteraksi 1 sama lain dengan kasih sayang yang alami. Fungsi keluarga itu melindungi anaknya, menyekolahkan anaknya, mengajarkan sikap dan perilaku untuk membentuk kepribadian anaknya, mengajarkan anaknya bersosialisasi kepada masyarakat, dan saling berinteraksi dengan baik.
Fungsi secara universal :
1.       Fungsi Keturunan
2.       Fungsi Sosialisasi
3.       Fungsi Pendidikan
4.       Fungsi Ekonomi
5.       Fungsi Perlindung
6.       Fungsi Afeksi
7.       Fungsi Agama

Kamis, 25 Oktober 2012

KERAJAAN DAN PENINGGALAN ISLAM DI INDONESIA

1.    Masuknya Agama Islam Ke Indonesia
Agama Islam mulai berkembang di jazirah Arab pada tahun 622 M. Mula – mula, Agama Islam dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, setelah beliau mendapat wahyu dari ALLAH SWT. Dalam waktu singkat, Agama Islam tersebar luas di Indonesia. Waktu itu, kekuatan Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya sudah mulai melemah. Kerajaan – kerajaan yang berada di bawah kekuasaannya mulai mlepaskan diri dan raja – rajanya memeluk Agama Islam. Setelah itu, bermunculan Kerajaan Islam di Indonesia.
     2.       Kerajaan – kerjaan Islam Di Indonesia
a.       Kerajaan Samudra Pasai
Agama Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-13. Kerajaan Islam yang pertama muncul di Indosenia ialah Kerajaan Samudra pasai. Kerajaan ini terletak di Pantai Timur Sumatra, sekitar Sungai Jambu Air dan Sungai Pasai, daerah Lhokseumawe.
Pada awalnya, Kerajaan Samudra Pasai terdiri atas 2 Daerah, yaitu Samudra dan Pasai. Kedua daerah itu telah lama menjadi persinggahan dan bermukim para saudagar
dari Arab, Persia, dan India. Sesudah kekuasaan Islam muncul, kedua daerah ini disatukan menjadi Kerajaan Samudra Pasai.

b.      Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh berdiri pada abad ke-16. Kerajaan ini terletak di tepi Selat Malaka. Pusat Kerajaan Aceh terdapat dikutara (banda Aceh sekarang).
Pada tahun 1511 M, bangsa portugis menguasai Malaka. Dari Malaka, Portugis kemudian menguasai Samudra Pasai. Sejak itu, para pedagang Islam mencari pelabuhan lain untuk menghindari Portugis. Pelabuhan baru itu adalah Aceh. Dari sinilah muncul Kerajaan baru, yaitu Kerajaan Aceh.


c.       Kerajaan Demak
Pada abad ke-16 muncul kerajaan Islam pertama di pulau Jawa, yaitu Kerajaan Demak. Semula Demak merupakan salah satu wilayah yang berada di bawah kekuasaan Majapahit. Keika Majapahit runtuh akibat perang saudara pada tahun 1478, pusat kerajaan Hindu berpindah ke kuling dan akhirnya ke Daha (Kediri). Runtuhnya Majapahit menyebabkan bangkitnya Demak menjadi kerajaan Islam pertama di pulau Jawa.

d.      Kerajaan Banten
Pada awal abad ke-16, daerah  jawa Barat dikuasai oleh Kerajaan Pajajaran yang beragama Hindu. Dalam waktu yang singkat, seluruh pantai utara Jawa Barat dapat dikuasai oleh Fatahillah. Agama Islam lambat laun tersebar di Jawa Barat. Fatahillah kemudian menjadi wali dan mendapat gelar Sunan Gunung Jati dan berkedudukan di Cirebon.
Pada tahun 1522, putera Fatahillah yang bernama Hasanuddin diangkat menjadi penguasa di Banten. Fatahillah sendiri mendirikan pusat kegiatan keagamaan di Gunung Jati, Cirebon, sampai beliau wafat pada tahun 1570. Jadi pada awalnya, kerajaan Banten merupakan daerah kekuasaan Kerajaan Demak.

e.      Kerajaan ternate dan Tidore
Sejak abad ke-13, maluku sudah ramai dikunjungi oleh pedagang-pedagang Islam dari Jaawa dan Melayu.seiring dengan ramainya perdagangan, berdatanglah pula para mubaligh dari Jawa Timur untuk mengajarkan Agama Islam.
Kerajaan Ternate merupakan kerajaan yang mendapatkan pengaruh Islam dari para pedagang Jawa dan Melayu. Selain Kerajaan Ternate, juga terdapat Kerajaan Tidore. Raja tidore yang terkenal ialah Pangeran Nuku.


      3.       Peninggalan Bercorak Islam
Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-11 sampai ke-13. Hal ini dibuktikan dengan berita Marco Polo (1297) dan berita Inbu Batutah abad ke-14. Sebagaimana kerajaan Hindu dan Budha, kerajaan Islam di Indonesia juga mninggalkan berbagai peninggalan sejarah peninggalan itu berupa bangunan tempat ibadah, makam atau kuburan, pondok perastren , dan lain-lain.
a.       Peinggalan berupa masjid
Masjid merupakan tempat ibdah bagi umat Muslim, berikut adalah masjid peninggalan kerajaan Islam.
1.       Masjid Raya Baiturrahman

2.       Masjid Raya Medan
      
3.       Masjid Raya Banten
       
4.       Masjid Demak
       
5.       Masjid Agung  Yogyakarta
       
b.      Peninggalan berupa istana
Istana raja pada zaman dahulu digunakan sebagai tempat tinggal raja dan keluarganya, serta pembesar kerajaan lainnya. Beberapa istana peninggalan sejarah berorak Islam.
1.       Istana Maemun
       
2.       Istana Siak Sri Inderaputra
       
3.       Keraton Yogyakarta
       
c.       Peninggala berupa budaya
Masuknya Islam ke – Indonesia membawa pengaruh pada kebiasaan dan prilaku masyarakat. Kebiasaan atau prilaku masyarakat disebut budaya. Beberapa budaya yang bercorak Islam di Indonesia.
1.       Upacara Grebeg Besar di Demak. Upacara ini dilaksanakan bertepatan Hari Raya Idul Adha atau Idul Qurban.
2.       Pesta Tabuik di Pariaman, Sumatra Barat. Untuk mengenak cucu nabi besar Muhammad SAW dalam membela Islam.
3.       Budaya Dhug Dher di semarang, untuk pertanda dimulainya bulan Ramadhan atau bulan puasa.
4.       Upacara Sekaten di Yogyakarta. Untuk memperingati hari lahirnya nabi Muhammad SAW.
5.       Seni tradisional Betawi yang bercorak Islam Adalam Gambang Kromong, Orks Gambut, dan Lenong.