Kamis, 06 November 2014

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK



Definisi Bisnis Elektronik

Istilah E-bisnis (Inggris: Electronic Business, atau "E-business")
diperkenalkan oleh Lou Gerstner, seorang CEO perusahaan IBM.
Sistem Bisnis Elektronik atau yang lebih dikenal dengan nama E-Business
merupakan kegiatan berbisnis oleh organisasi, individu atau pihak-pihak terkait yang
menggunakan media teknologi informasi seperti internet untuk menjalankan dan
mengelola proses bisnis sehingga dapat memberikan keuntungan berupa keamanan,
fleksibilitas, integrasi, optimasisasi, efisiensi dan peningkatan produktivitas. Dimana
kegiatan berbisnis oleh perusahaan atau individu yang bersangkutan tidak hanya
berupa kegiatan pembelian, penjualan dan jasa saja, tapi juga meliputi pelayanan
pelanggan dan kerja sama dengan rekan bisnis.

Aturan E-Business pada Bisnis
1. Komunikasi
Yang dimaksud dengan komunikasi adalah adanya fasilitas atau media yang
memungkinkan terjadinya pertukaran informasi, layanan, transaksi elektronik
(pemesanan dan pembayaran secara elektronik) dan perpindahan barang dari
penjual ke pembeli. Media komunikasi yang memadai yang bisa
mempertemukan pelaku e-Business menjadi syarat utama terselenggaranya.

2. Komersial (Perdagangan)
Sisi komersial yang disyaratkan pada e-Business adalah adanya sistem untuk
melakukan transaksi online mulai dari promosi barang, pemesanan barang,
pembayaran dan pengiriman barang. Pembeli barang memesan barang tidak
memerlukan melihat barang secara langsung tetapi melalui gambar atau
spesifikasi yang tercantum dalam website. Sedangkan untuk pemesanan,
sistem shopping online terhubung dengan sistem inventory untuk mengetahui
stock barang sehingga barang yang dibeli memang ada. Untuk pembayaran,
sistem shopping online harus terhubung dengan otoritas pembayaran misalnya
bank atau penyedia kartu kredit agar nilai yang dibayarkan oleh pembeli
berasal dari alat pembayaran yang sah dan memiliki nilai yang cukup.

3. Proses Bisnis
Setiap pelaku e-Business yang ingin melakukan transaksi elektronik dan
mendapatkan manfaat semaksimal mungkin dari e-Business harus melakukan
optimalisasi proses bisnis internal dengan memanfaatkan teknologi informasi
agar aliran informasi, transaksi, maupun lama pengiriman barang menjadi
dipersingkat, biaya transaksi menjadi lebih ekonomis jika dibandingkan
dengan perdagangan yang dilakukan secara tradisional.

4. Layanan
Bagi setiap institusi yang menjadi pelaku e-Business, penggunaan teknologi
informasi dan internet seharusnya menjadikan layanan ke customer menjadi
lebih baik, lebih ekonomis, dan lebih terjangkau. Misalnya, dimensi barang
yang ditawarkan beserta spesifikasinya bisa diperiksa lebih seksama sebelum
dibeli (diakses melalui website), tidak diperlukan toko secara fisik, dan bisa
diakses dari mana saja dengan menggunakan internet. Bahkan dengan sistem
informasi, customer bisat dilayani secara khusus dan personal karena data-data
aktifitas customer direkam dan bisa dilakukan analisis untuk meningkatkan
pelayanan.

5. Learning
Untuk meningkatkan ”awareness” baik diantara pengguna maupun pelaku e-
Business, proses edukasi sangat penting agar semakin banyak anggota
masyarakat yang menyadari manfaat dan kelebihan dari transaksi online.
Perbedaan dengan transaksi tradisional adalah pembeli dan penjual tidak perlu
belajar sebelum melakukan transaksi sedangkan transaksi online karena
pengguna maupun pelaku tidak berhadapan dengan manusia tetapi dengan
mesin komputer maka diperlukan proses edukasi agar mereka bisa
menggunakan fasilitas atau media transaksi dengan lancar.

6. Kolaborasi
Satu siklus transaksi online antara penjual dan pembeli melibatkan stakeholder
lain yang harus berkolaborasi untuk menyelesaikan transaksi tersebut. Pada
saat pembayaran maka akan terjadi kolaborasi antara penyedia shopping
online dengan bank atau penyedia kartu kredit untuk menyelesaikan proses
pembayaran. Setelah dibayar maka terjadi kolaborasi antara penyedia
shopping online dengan gudang, dan jasa pengiriman barang untuk
mengantarkan barang sampai ke pembeli. Pihak lain yang juga terlibat adalah
Manajemen & SIM 2 Page 3
pihak asuransi untuk melakukan penjaminan transaksi maupun atas barang
yang dikirim. Kolaborasi yang terjadi dalam e-Business.

7. Komunitas
Dalam dunia maya (world wide web) komunitas merupakan salah satu
indikator untuk mengukur aktifitas pengguna. Dalam e-Business, komunitas
merupakan media yang cukup penting untuk belajar dan memperbaiki diri
secara terus menerus baik dari sisi pelaku maupun pengguna dalam hal
produk, layanan, maupun mekanisme transaksi.


Perspektif diatas merupakan dasar dari konsep e-Business yang bisa
dikembangkan secara kontemporer dengan mempertimbangkan kondisi saat ini
untuk pengembangan di masa depan.

Keuntungan dalam menyiapkan kebijakan e-Business saat ini adalah kita bisa
belajar dari kesalahan model bisnis yang terjadi di era tahun 2000 dimana banyak
perusahaan dotcom mengalami kebangkrutan sehingga berdampak pada
menurunnya ekonomi global pada saat itu.

Untuk meningkatkan kemungkinan sukses dalam e-Business dan mengurangi
resiko kegagalan maka langkah pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan
identifikasi faktor sukses. Dari pengalaman sebelumnya, sukses faktor paling
menentukan adalah kombinasi dari faktor-faktor berikut:
a. Biaya (cost)
E-Business perlu menjamin terjadinya ’cost efficiency’ melalui efisiensi waktu atau volume penjualan yang lebih besar dengan melakukan optimasi pada proses logistik langsung dari warehouse ke pembeli.
b. Komersial (commerce)
Memaksimalkan keuntungan (profitabilitas) dilakukan dengan melakukan
reengineering seluruh proses bisnis sehingga selain menurunkan biaya
operasional juga meningkatkan kepuasan pelanggan dan pada akhirnya
menaikkan volume penjualan.
c. Konten (content)
Informasi tentang produk atau layanan, berita yang selalu up to date, informasi yang berguna misalnya tip, advice, variasi produk atau layanan pendukung yang dibarengi dengan kualitas produk dan layanan yang prima sehingga pelanggan merasa dilayani secara personal merupakan kunci sukses utama.
d. Komunitas (community)
Komunitas merupakan media tempat pertukaran pengalaman, membentuk
interest group sehingga menjadi sarana yang efektif untuk membentuk opini
pelanggan, membangun permintaan (generate demand) dan melindungi
kepentingan pengguna maupun pelaku. Komunitas merupakan cara yang
efektif untuk meningkatkan retensi pelanggan sehingga biaya untuk
mendapatkan pelanggan baru menjadi minimal.
e. Kenyamanan (convenience)
Kenyamanan dalam melakukan transaksi online merupakan salah satu kunci sukses. Navigasi yang mudah, cepat, dan informatif akan membuat pengguna menyukai cara bertransaksi online. Sedangkan kerumitan nagivasi yang
memerlukan beberapa kali clik dan tidak memberikan petunjuk yang mudah
dan cepat bisa menyesatkan pengguna dan membuat pengguna tidak kembali
lagi.
f. Konektifitas (connectivity)
Ketersediaan koneksi yang cepat juga merupakan faktor penentu kesuksesan transaksi online. Respon yang cepat dan tidak terputus akan membuat
pengguna merasakan manfaat yang nyata dari e-Business.

Dengan ke enam faktor sukses tersebut diharapkan pelaku e-Business bisa
mempersiapkan diri dengan secara lebih komprehensif. Untuk mengetahui tingkat
kesuksesan pelaku e-Business ukuran yang bisa digunakan adalah penerimaan
pengguna (customer acceptance) yang direpresentasikan dengan jumlah customer
online, patuh aturan (legal authorities compliance), dukungan dari third parties
(supply chain support) dan indikator finansial. Dibawah ini adalah model untuk
mengetahui kesuksesan e-Business.

Kebijakan E-Business yang perlu dibuatkan aturan main dan rambu-rambu
agar para pelaku e-Business (stakeholders) bermain dalam arena (playing field)
yang fair dan semua pihak dilindungi hak dan kewajibannya tanpa mengurangi
kemampuannya dalam mengimplementasikan strategi e-Business masing-masing
mencakup kebijakan antara lain:

i.                    Internal : manajemen dan staf
ii.                  Pemasok dan manufaktur
iii.                Pelanggan (customer)
iv.                Perantara (intermediaries)
v.                  Lembaga Keuangan
vi.                Pemilik Web (Web service provider)
vii.              Asosiasi
viii.            Komunitas Web







Kebijakan e-Business tidak hanya mengatur/memfasilitasi tindakan pratransaksi
tetapi juga post-transaksi dimana ada 3 hal penting yang harus ditangani
antara lain:


i.                    Keabsahan transaksi dimana ada pemegang otoritas yang melakukan
settlement bahwa transaksi sudah selesai dan diterima oleh penjual dan
pembeli

ii.                  Masalah legal misalnya pelanggaran hak cipta. Diperlukan proses
hukum dengan mengacu pada undang-undang yang mengatur hak cipta
untuk barang yang diperdagangkan secara elektronis

iii.                Gangguan keamanan pada transaksi online misalnya pencurian nomor
kartu kredit, fraud, penyalahgunaan user id dan password, dll.

Dimensi E-Bisnis

1.      Dimensi What.
Wilayah e-bisnis mencakup kolaborasi antara organisasi dan
mitranya, interaksi antara organisasi dan pelanggannya, pertukaran informasi
antara organisasi dengan para stakeholder, dan lain sebagainya.
Luasnya komunikasi yang dimungkinkan dengan teknologi internet berdampak
pada luasnya wilayah e-bisnis.
2.      Dimensi Who.
Entitas-entitas yang berinteraksi dalam suatu sistem e-bisnis dapat
diklasifikasikan menjadi: Agent, Business, Consumer, Device, Employee, Family,
and goverment.
3.      Dimensi Where.
Kegiatan e-bisnis dapat dilakukan di mana saja, sejauh pihakpihak
yang berkepentingan memiliki fasilitas elektronik sebagai kanal akses
(access channel)
4.      Dimensi Why.
Penerapan e-bisnis tidak saja menguntungkan organisasi karena
banyaknya komponen biaya tinggi yang dapat dihemat, tetapi juga memberikan
kesempatan kepada organisasi untuk menaikkan tingkat pendapatannya.




Pelaku E-Bisnis
1. Organisasi.
2. Konsumen.
3. Perusahaan.
4. Supplier.
5. Pekerja.
6. Rekan bisnis.

Alat/media/sumbe r daya yang digunakan.
1. Teknologi informasi dan komunikasi.
2. Komputer, data yang telah terkomputerisasi.
3. Internet.

Sasaran Kegiatan.
1. Kegiatan bisnis.
2. Proses bisnis utama.
3. Pembelian, penjualan, pelayanan dan transaksi.
4. Operasi bisnis utama.

Tujuan.
1. Koordinasi, komunikasi, dan pengelolaan organisasi.
2. Transpormasi proses bisnis.
3. Sharing informasi.

MANFAAT BISNIS ELEKTRONIK

1. Bagi organisasi
·         Memperluas pasar
·         Menekan biaya kertas
·         Terwujudnya spesialis bisnis
·         Menekan biaya sediaan dan produksi
·         Dapat menerapkan kostumisasi produk
·         Menekan waktu pembayaran dan penerimaan produk
·         Meningkatkan produktivitas
·         Menekan biaya telekomunikasi
2. Bagi konsumen
·         Kesempatan transaksi lebih luas dan tak kenal waktu
·         Memberikan pilihan produk dan pemasok lebih banyak
·         Memungkinkan memperoleh produk lebih murah
·         Pengiriman lebih cepat (real time)
·         Memperoleh informasi produk lebih cepat
·         Memungkinkan pelanggan dapat berinteraksi
3. Bagi masyarakat luas
·         Memungkinkan berbisnis dari rumah
·         Beberapa barang bisa dijual lebih murah
·         Memperoleh layanan yang mudah untuk diwujudkan
·         Penyampaian jasa publik dapat dinikmati masyarakat
4. Bagi dunia Akademis
1. Tantangan baru
2. Para peneliti tertantang untuk melakukan analisis terhadap pergeseran pola
bisnis.
3. Membuka kerangka baru dalam penjualan jasa pendidikan




























I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

Sistem Bisnis Enterprise adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahaan
seperti perusahaan di bidang manufaktur maupun jasa yang berperan untuk
mengintegrasikan dan mengotomatisasikan proses bisnis yang berhubungan dengan
aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan yang bersangkutan. Ini
berarti bahwa sistem ini nantinya akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti
penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan
sumber daya manusia.

A. APLIKASI CROSS-FUNCTION ENTERPRISE

1. DEFINISI CROSS-FUNCTION ENTERPRISE
Sistem Lintas Fungsi Perusahaan atau yang lebih dikenal dengan Cross-
Functional Enterprise System adalah sistem informasi yang melintas batas
berbagai area fungsional suatu bisnis agar dapat mengintegrasikan serta
mengotomatisasikan proses bisnis.

2. APLIKASI CROSS-FUNCTIONAL ENTERPRISE SYSTEM
Salah satu aplikasi dari Cross-functional Enterprise System adalah Customer
Relationship Management (CRM). Customer Relatio nship Management
(CRM) merupakan aplikasi yang mengintegrasikan dan mengotomatiskan
berbagai proses pelayanan pelanggan dalam penjualan, pemasaran langsung,
account and order management, dukungan dan pelayanan pelanggan.
Solusi CRM menyediakan fungsi- fungsi yang meliputi banyak hal untuk dapat
mengatur, merencanakan dan membuat laporan di seluruh lingkup bidang
penjualan, diantaranya:
1. Penambahan dan perubahan informasi mengenai pelanggan;
2. Mengakses data penjualan pelanggan dan data mengenai harga barang
yang telah diberikan;
3. Mengakses data status mengenai keuangan pelanggan yang terakhir;
4. Mendeteksi dan memprediksi seluruh peluang-peluang sesuai dengan
jalurnya;
5. Secara otomatis dapat menginformasikan daftar calon-calon pelanggan
yang berpotensi;
6. Mendapatkan informasi yang kompetitif.

Mulai dari tahap penawaran barang sampai dengan membuat order penjualan
dan pemenuhan order, CRM memberikan fungsi- fungsi yang dibutuhkan
untuk memaksimalkan tingkat efisiensi kemampuan penjualan, seperti:
1. Memberikan penawaran dan melakukan kalkulasi penjualan;
2. Menjanjikan pengiriman barang;
3. Mengentry order penjualan;
4. Memproses pengembalian barang.
B. INTEGRASI APLIKASI ENTERPRISE
Integrasi Aplikasi Enterprise adalah perangkat lunak/sorftware yang
menggunakan prinsip-prinsip arsitektur sistem komputer untuk satu set komputer
aplikasi dalam suatu perusahaan.
Keuntungan :
1. Mengakses sistem informasi secara real time;
2. Meningkatkan organisasi dan proses bisnis yang mendukung;
3. Memudahkan pengembangan kegiatan perusahaan.
Kekurangan :
1. Biaya pembangunan terlalu tinggi, terutama untuk usaha kecil
dan menengah (UKM);
2. EAI dalam pelaksanaannya memerlukan waktu yang lama dan
banyak sumber daya;
3. Memerlukan banyak tenaga professional.

C. SISTEM PEMROSESAN TRANSAKSI
Sistem pemrosesan transaksi (SPT) atau yang lebih dikenal dengan nama
Transaction Processing Systems adalah bentuk sistem informasi yang berfungsi
merekam semua aktivitas/kejadian di dalam perusahaan. meliputi mencatat data,
memproses data dan menghasilkan informasi baku atau standart.
Sistem pemrosesan transaksi hampir selalu dimiliki oleh suatu perusahaan,
organisasi, instansi pemerintah karena di dalam suatu perusahaan atau organisasi,
transaksi selalu terjadi dan setiap transaksi yang terjadi harus dicatat.

Model Sistem Pemrosesan Transaksi :
1. Perangkat input dapat terdiri atas berbagai alat, meliputi komputer,
palmtop (PDA), semua jenis telpon dan facsimile;
2. Perangkat pemroses terdiri atas program komputer (yang bisa dipasang di
dalam mesin ATM, komputer atau perangkat sejenis);
3. Perangkat keluaran meliputi berbagai jenis monitor (yang dapat
menampilkan gambar atau tulisan), speaker (untuk menampilkan informasi
berbentuk suara atau pesan) atau printer (untuk mencetak berbagai
informasi yang perlu disimpan dalam jangka waktu lebih lama)
4. Berbagai bentuk dokumen yang digunakan untuk menyampaikan berbagai
bentuk informasi kepada manajemen dan pihak lain yang memerlukan
informasi. Sudah tentu masing-masing pihak yang berkepentingan dengan
perusahaan memerlukan informasi yang berbeda-beda, sehingga harus
diberi informasi yang sesuai saja.



Tujuan sistem pemrosesan transaksi:
1. Mencatat setiap transaksi yang terjadi;
2. Mempercepat proses yang terjadi di dalam suatu perusahaan;
3. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu;
4. Meningkatkan kinerja dan layanan perusahaan.
D. SISTEM KOLABORASI ENTERPRISE
Sistem kolaborasi enterprise (enterprise collaboration system) atau sistem kerja
sama perusahaan adalah sebuah sistem yang menggunakan komunikasi elektronik,
konferensi dan alat kerja sama untuk mendukung dan meningkatkan kerja sama
antar tim dan kelompok kerja.

II. SISTEM BISNIS FUNGSIONAL
Adalah system informasi yang ditujukan untuk memberikan informasi yang
berkaitan dengan bisnis perusahaan kepada kelompok orang yang berada pada
bagian tertentu dalam perusahaan.

·         Sistem Pemasaran : adalah system informasi yang menyediakan informasi
yang dipakai oleh fungsi pemasaran. Sistem ini mendukung keputusan yang
berkaitan dengan pembauran pasar (marketing mix), yang mencakup:
o   Produk (barang dan jasa) yang perlu ditawarkan.
o   Tempat yang menjadi sasaran pemasaran.
o   Promosi yang perlu dilakukan.
o   Harga Produk.

·         Sistem Manufacturing : merupakan system yang digunakan untuk mendukung
fungsi produksi, yang mencakup seluruh kegiatan yang terkait dengan
perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa.

·         Sistem Sumber Daya Manusia : Sistem Sumber Daya Manusia dibagi menjadi
beberapa subsistem, diantaranya:

·         Subsistem Penggajian (payroll), berkaitan dengan pembayaran gaji, upah,
dan tunjangan.

·         Subsistem Riset SDM, menangani penelitian mengenai suksesi, analisis
dan evaluasi jabatan, serta penelitian tentang keluhan yang disampaikan
oleh pegawai.

·         Subsistem Intelijen SDM, menggunakan sumber informasi eksternal yang
berhubungan dengan mitra kerja (stakeholder) yang mencakup pemerintah,
serikat buruh, masyarakat umum, bahkan pesaing.

·         Subsistem Perencanaan SDM, menangani identifikasi sumber daya
manusia dalam perusahaan yang digunakan untuk melaksanakan sasaran
jangka panjang perusahaan.

·         Subsistem Perekrutan, menangani aktivitas yang berhubungan dengan penyeleksian calon pegawai.

·         Subsistem Manajemen Tenaga Kerja, berhubungan dengan pengembangan
SDM dalam hal keterampilan dan pengetahuan, melalui pelatihanpelatihan
atau pendidikan.

·         Subsistem Pelaporan Lingkungan, digunakan untuk menghasilkan laporan
yang dialamatkan untuk lingkungan perusahaan, terutama ditujukan
kepada pemerintah dan serikat buruh.

·         Sistem Akuntansi : Sistem Akuntansi merupakan system yang paling tua dan
paling banyak digunakan dalam bisnis. Sistem Akuntansi adalah kumpulan
sumber daya yang dirancang untuk mentransformasikan data keuangan
menjadi informasi.

·         Sistem Manajemen Keuangan : Sistem ini digunakan untuk mendukung
manajer keuangan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut
persoalan keuangan perusahaan dan pengalokasian serta pengendalian
sumber daya keuangan dalam perusahaan. Sistem ini tidak hanya
mendasarkan data internal melainkan juga menggunakan data yang berasal
dari sumber eksternal.

Berbagai Macam Aplikasi Dalam Sistem Bisnis Fungsional :

·         Sistem Pemasaran

- OE/S atau Order Entry Sales adalah struktur interaksi antara manusia,
peralatan metode-metode, dan kontrol-kontrol yang disusun untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Fungsi utama sistem OE/S adalah menyediakan aliran informasi
yang mendukung :
1. Rutin kerja dalam bagian order penjualan, bagian kredit, dan
bagian pengiriman (dengan cara menangkap dan mencatat data
yang berhubungan dengan fungsi pemasaran dan penjualan).
2. Pembuatan keputusan untuk personel yang mengatur fungsi
penjualan dan fungsi pemasaran.

- OLRT atau On- line Real Time adalah Pemrosesan lengkap suatu data
transaksi yang dilakukan segera setelah dimasukkan ke dalam system
komputer.
Fungsi utama system OLRT adalah menyediakan aliran informasi
kepada pelanggan sesaat setelah melakukan order, dan mempermudah
serta mempersingkat waktu bagi unit kerja pada bagian order
penjualan untuk menginformasikan ketersediaan produk kepada
pelanggan.
·         Sistem Manufacturing

- MRP atau Material Requirement Planning adalah Sebuah system
software yang berkemampuan mengintegrasi beberapa system
informasi yang berkaitan dengan produksi guna menyesuaikan dengan
jadwal produksi secara otomatis.
Fungsi utama system MRP adalah memperbaiki system persediaan
dan system penjadwalan produksi agar menghasilkan informasi yang
akurat dan mutakhir guna keperluan manajemen produksi.
- MRP II atau Manufacturing Resources Planning adalah Sebuah
system software komputer yang lebih mutakhir, yang bukan hanya
meliputi manajemen pesediaan dan penjadwalan produksi, tetapi juga
melingkupi dan mengintegrasikan perencanaan produksi dengan proses
perencanaan keuangan.
Fungsi utama system MRP II adalah memberikan kemudahan
dengan mengintegrasikan system manajemen persediaan material dan
system penjadwalan produksi sebagai system yang terpadu dan
menjadikan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan manufacturing
sebagai jaringan informasi interaktif.

·         Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mencatat dan melaporkan
informasi keuangan yang disediakan bagi perusahaan atau suatu organisasi
bisnis. Sistem akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan besar sangat
kompleks. Kompleksitas sistem tersebut disebabkan oleh kekhususan dari
sistem yang dirancang untuk suatu organisasi bisnis sebagai akibat dari adanya
perbedaan kebutuhan akan informasi oleh manajer, bentuk dan jalan transaksi
laporan keuangan. Sistem akuntansi terdiri atas dokumen bukti transaksi, alatalat
pencatatan, laporan dan prosedur yang digunakan perusahaan untuk
mencatat transaksi-transaksi serta melaporkan hasilnya.

Operasi suatu sistem akuntansi meliputi tiga tahapan:
1. Harus mengenal dokumen bukti transaksi yang digunakan oleh
perusahaan, baik mengenai jumlah fisik mupun jumlah rupiahnya, serta
data penting lainnya yang berkaitan dengan transaksi perusahaan.
2. Harus mengelompokkan dan mencatat data yang tercantum dalam
dokumen bukti transaksi kedalam catatan-catatan akuntansi.
3. Harus meringkas informasi yang tercantum dalam catatan-catatan
akuntansi menjadi laporan-laporan untuk manajemen dan pihak-pihak lain
yang berkepentingan.

·         Sistem Manajemen keuangan
Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,
pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana
yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan. Manajemen keuangan
berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu :
1. Aktivitas penggunaan dana yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana
pada berbagai aktiva
2. Aktivitas perolehan dana yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana,
baik dari sumber dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan
3. Aktivitas pengelolaan aktiva yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan
dalam bentuk aktiva harus dikelola seefisien.











Daftar pustaka:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar