Definisi Bisnis
Elektronik
Istilah
E-bisnis (Inggris: Electronic Business, atau "E-business")
diperkenalkan oleh Lou Gerstner,
seorang CEO perusahaan IBM.
Sistem Bisnis Elektronik atau yang
lebih dikenal dengan nama E-Business
merupakan kegiatan berbisnis oleh
organisasi, individu atau pihak-pihak terkait yang
menggunakan media teknologi
informasi seperti internet untuk menjalankan dan
mengelola proses bisnis sehingga
dapat memberikan keuntungan berupa keamanan,
fleksibilitas, integrasi,
optimasisasi, efisiensi dan peningkatan produktivitas. Dimana
kegiatan berbisnis oleh perusahaan
atau individu yang bersangkutan tidak hanya
berupa kegiatan pembelian,
penjualan dan jasa saja, tapi juga meliputi pelayanan
pelanggan dan kerja sama dengan
rekan bisnis.
Aturan E-Business pada
Bisnis
1. Komunikasi
Yang dimaksud dengan komunikasi
adalah adanya fasilitas atau media yang
memungkinkan
terjadinya pertukaran informasi, layanan, transaksi elektronik
(pemesanan
dan pembayaran secara elektronik) dan perpindahan barang dari
penjual
ke pembeli. Media komunikasi yang memadai yang bisa
mempertemukan
pelaku e-Business menjadi syarat utama terselenggaranya.
2. Komersial
(Perdagangan)
Sisi komersial yang disyaratkan
pada e-Business adalah adanya sistem untuk
melakukan transaksi online mulai dari promosi
barang, pemesanan barang,
pembayaran dan pengiriman barang. Pembeli barang
memesan barang tidak
memerlukan melihat barang secara langsung tetapi
melalui gambar atau
spesifikasi yang tercantum dalam website. Sedangkan
untuk pemesanan,
sistem shopping online terhubung dengan sistem
inventory untuk mengetahui
stock barang sehingga barang yang dibeli memang ada.
Untuk pembayaran,
sistem shopping online harus terhubung dengan
otoritas pembayaran misalnya
bank atau penyedia kartu kredit agar nilai yang
dibayarkan oleh pembeli
berasal dari alat pembayaran yang sah dan memiliki
nilai yang cukup.
3. Proses Bisnis
Setiap pelaku e-Business yang ingin
melakukan transaksi elektronik dan
mendapatkan manfaat semaksimal mungkin dari
e-Business harus melakukan
optimalisasi proses bisnis internal dengan
memanfaatkan teknologi informasi
agar aliran informasi, transaksi, maupun lama
pengiriman barang menjadi
dipersingkat, biaya transaksi menjadi lebih ekonomis
jika dibandingkan
dengan perdagangan yang dilakukan secara
tradisional.
4. Layanan
Bagi setiap institusi yang menjadi pelaku
e-Business, penggunaan teknologi
informasi dan internet seharusnya menjadikan layanan
ke customer menjadi
lebih baik, lebih ekonomis, dan lebih terjangkau.
Misalnya, dimensi barang
yang ditawarkan beserta spesifikasinya bisa
diperiksa lebih seksama sebelum
dibeli (diakses melalui website), tidak diperlukan
toko secara fisik, dan bisa
diakses dari mana saja dengan menggunakan internet.
Bahkan dengan sistem
informasi, customer bisat dilayani secara khusus dan
personal karena data-data
aktifitas customer direkam dan bisa dilakukan
analisis untuk meningkatkan
pelayanan.
5. Learning
Untuk meningkatkan ”awareness” baik
diantara pengguna maupun pelaku e-
Business, proses edukasi sangat penting agar semakin
banyak anggota
masyarakat yang menyadari manfaat dan kelebihan dari
transaksi online.
Perbedaan dengan transaksi tradisional adalah
pembeli dan penjual tidak perlu
belajar sebelum melakukan transaksi sedangkan
transaksi online karena
pengguna maupun pelaku tidak berhadapan dengan
manusia tetapi dengan
mesin komputer maka diperlukan proses edukasi agar
mereka bisa
menggunakan fasilitas atau media transaksi dengan
lancar.
6. Kolaborasi
Satu siklus transaksi online antara
penjual dan pembeli melibatkan stakeholder
lain yang harus berkolaborasi untuk menyelesaikan
transaksi tersebut. Pada
saat pembayaran maka akan terjadi kolaborasi antara
penyedia shopping
online dengan bank atau penyedia kartu kredit untuk
menyelesaikan proses
pembayaran. Setelah dibayar maka terjadi kolaborasi
antara penyedia
shopping online dengan gudang, dan jasa pengiriman
barang untuk
mengantarkan barang sampai ke pembeli. Pihak lain
yang juga terlibat adalah
Manajemen & SIM 2 Page 3
pihak asuransi untuk melakukan penjaminan transaksi
maupun atas barang
yang dikirim. Kolaborasi yang terjadi dalam
e-Business.
7. Komunitas
Dalam dunia maya (world wide web)
komunitas merupakan salah satu
indikator untuk mengukur aktifitas pengguna. Dalam
e-Business, komunitas
merupakan media yang cukup penting untuk belajar dan
memperbaiki diri
secara terus menerus baik dari sisi pelaku maupun
pengguna dalam hal
produk, layanan, maupun mekanisme transaksi.
Perspektif diatas merupakan dasar
dari konsep e-Business yang bisa
dikembangkan secara kontemporer dengan
mempertimbangkan kondisi saat ini
untuk pengembangan di masa depan.
Keuntungan dalam menyiapkan
kebijakan e-Business saat ini adalah kita bisa
belajar dari kesalahan model bisnis yang terjadi di
era tahun 2000 dimana banyak
perusahaan dotcom mengalami kebangkrutan sehingga
berdampak pada
menurunnya ekonomi global pada saat itu.
Untuk meningkatkan kemungkinan
sukses dalam e-Business dan mengurangi
resiko kegagalan maka langkah pertama yang perlu
dilakukan adalah melakukan
identifikasi faktor sukses. Dari pengalaman
sebelumnya, sukses faktor paling
menentukan adalah kombinasi dari faktor-faktor
berikut:
a.
Biaya (cost)
E-Business perlu menjamin
terjadinya ’cost efficiency’ melalui efisiensi waktu atau volume penjualan yang
lebih besar dengan melakukan optimasi pada proses logistik langsung dari
warehouse ke pembeli.
b. Komersial
(commerce)
Memaksimalkan keuntungan
(profitabilitas) dilakukan dengan melakukan
reengineering seluruh proses bisnis sehingga selain
menurunkan biaya
operasional juga meningkatkan kepuasan pelanggan dan
pada akhirnya
menaikkan volume penjualan.
c. Konten
(content)
Informasi tentang produk atau
layanan, berita yang selalu up to date, informasi yang berguna misalnya tip, advice,
variasi produk atau layanan pendukung yang dibarengi dengan kualitas produk dan
layanan yang prima sehingga pelanggan merasa dilayani secara personal merupakan
kunci sukses utama.
d. Komunitas
(community)
Komunitas merupakan media tempat
pertukaran pengalaman, membentuk
interest group sehingga menjadi sarana yang efektif
untuk membentuk opini
pelanggan, membangun permintaan (generate demand)
dan melindungi
kepentingan pengguna maupun pelaku. Komunitas
merupakan cara yang
efektif untuk meningkatkan retensi pelanggan
sehingga biaya untuk
mendapatkan pelanggan baru menjadi minimal.
e. Kenyamanan
(convenience)
Kenyamanan dalam melakukan
transaksi online merupakan salah satu kunci sukses. Navigasi yang mudah, cepat,
dan informatif akan membuat pengguna menyukai cara bertransaksi online.
Sedangkan kerumitan nagivasi yang
memerlukan beberapa kali clik dan tidak memberikan
petunjuk yang mudah
dan cepat bisa menyesatkan pengguna dan membuat
pengguna tidak kembali
lagi.
f. Konektifitas
(connectivity)
Ketersediaan koneksi yang cepat
juga merupakan faktor penentu kesuksesan transaksi online. Respon yang cepat
dan tidak terputus akan membuat
pengguna merasakan manfaat yang nyata dari
e-Business.
Dengan ke enam faktor sukses
tersebut diharapkan pelaku e-Business bisa
mempersiapkan diri dengan secara lebih komprehensif.
Untuk mengetahui tingkat
kesuksesan pelaku e-Business ukuran yang bisa
digunakan adalah penerimaan
pengguna (customer acceptance) yang
direpresentasikan dengan jumlah customer
online, patuh aturan (legal authorities compliance),
dukungan dari third parties
(supply chain support) dan indikator finansial.
Dibawah ini adalah model untuk
mengetahui kesuksesan e-Business.
Kebijakan E-Business yang perlu
dibuatkan aturan main dan rambu-rambu
agar para pelaku e-Business (stakeholders) bermain
dalam arena (playing field)
yang fair dan semua pihak dilindungi hak dan
kewajibannya tanpa mengurangi
kemampuannya dalam mengimplementasikan strategi
e-Business masing-masing
mencakup kebijakan antara lain:
i.
Internal : manajemen
dan staf
ii.
Pemasok dan manufaktur
iii.
Pelanggan (customer)
iv.
Perantara
(intermediaries)
v.
Lembaga Keuangan
vi.
Pemilik Web (Web
service provider)
vii.
Asosiasi
viii.
Komunitas Web
Kebijakan e-Business tidak hanya
mengatur/memfasilitasi tindakan pratransaksi
tetapi
juga post-transaksi dimana ada 3 hal penting yang harus ditangani
antara
lain:
i.
Keabsahan transaksi
dimana ada pemegang otoritas yang melakukan
settlement
bahwa transaksi sudah selesai dan diterima oleh penjual dan
pembeli
ii.
Masalah legal misalnya
pelanggaran hak cipta. Diperlukan proses
hukum
dengan mengacu pada undang-undang yang mengatur hak cipta
untuk
barang yang diperdagangkan secara elektronis
iii.
Gangguan keamanan pada
transaksi online misalnya pencurian nomor
kartu
kredit, fraud, penyalahgunaan user id dan password, dll.
Dimensi
E-Bisnis
1. Dimensi
What.
Wilayah
e-bisnis mencakup kolaborasi antara organisasi dan
mitranya, interaksi antara organisasi dan
pelanggannya, pertukaran informasi
antara organisasi dengan para stakeholder, dan lain sebagainya.
Luasnya komunikasi yang dimungkinkan dengan
teknologi internet berdampak
pada luasnya wilayah e-bisnis.
2. Dimensi
Who.
Entitas-entitas
yang berinteraksi dalam suatu sistem e-bisnis dapat
diklasifikasikan menjadi: Agent, Business, Consumer,
Device, Employee, Family,
and goverment.
3. Dimensi
Where.
Kegiatan
e-bisnis dapat dilakukan di mana saja, sejauh pihakpihak
yang berkepentingan memiliki fasilitas elektronik
sebagai kanal akses
(access channel)
4. Dimensi
Why.
Penerapan
e-bisnis tidak saja menguntungkan organisasi karena
banyaknya komponen biaya tinggi yang dapat dihemat,
tetapi juga memberikan
kesempatan kepada organisasi untuk menaikkan tingkat
pendapatannya.
Pelaku E-Bisnis
1. Organisasi.
2. Konsumen.
3. Perusahaan.
4. Supplier.
5. Pekerja.
6. Rekan bisnis.
Alat/media/sumbe r daya yang digunakan.
1. Teknologi informasi dan komunikasi.
2. Komputer, data yang telah terkomputerisasi.
3. Internet.
Sasaran Kegiatan.
1. Kegiatan bisnis.
2. Proses bisnis utama.
3. Pembelian, penjualan, pelayanan dan transaksi.
4. Operasi bisnis utama.
Tujuan.
1. Koordinasi, komunikasi, dan pengelolaan
organisasi.
2. Transpormasi proses bisnis.
3. Sharing informasi.
MANFAAT
BISNIS ELEKTRONIK
1. Bagi organisasi
·
Memperluas pasar
·
Menekan biaya kertas
·
Terwujudnya spesialis
bisnis
·
Menekan biaya sediaan
dan produksi
·
Dapat menerapkan
kostumisasi produk
·
Menekan waktu
pembayaran dan penerimaan produk
·
Meningkatkan
produktivitas
·
Menekan biaya
telekomunikasi
2. Bagi konsumen
·
Kesempatan transaksi
lebih luas dan tak kenal waktu
·
Memberikan pilihan
produk dan pemasok lebih banyak
·
Memungkinkan memperoleh
produk lebih murah
·
Pengiriman lebih cepat
(real time)
·
Memperoleh informasi
produk lebih cepat
·
Memungkinkan pelanggan
dapat berinteraksi
3. Bagi masyarakat luas
·
Memungkinkan berbisnis
dari rumah
·
Beberapa barang bisa
dijual lebih murah
·
Memperoleh layanan yang
mudah untuk diwujudkan
·
Penyampaian
jasa publik dapat dinikmati masyarakat
4. Bagi dunia Akademis
1. Tantangan baru
2. Para peneliti tertantang untuk
melakukan analisis terhadap pergeseran pola
bisnis.
3. Membuka kerangka baru dalam
penjualan jasa pendidikan
I. SISTEM BISNIS
ENTERPRISE
Sistem
Bisnis Enterprise adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahaan
seperti perusahaan di bidang
manufaktur maupun jasa yang berperan untuk
mengintegrasikan dan
mengotomatisasikan proses bisnis yang berhubungan dengan
aspek operasi, produksi maupun
distribusi di perusahaan yang bersangkutan. Ini
berarti bahwa sistem ini nantinya akan
membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti
penjualan, pengiriman, produksi,
manajemen persediaan, manajemen kualitas dan
sumber daya manusia.
A. APLIKASI
CROSS-FUNCTION ENTERPRISE
1.
DEFINISI CROSS-FUNCTION ENTERPRISE
Sistem Lintas Fungsi Perusahaan
atau yang lebih dikenal dengan Cross-
Functional Enterprise System adalah sistem informasi
yang melintas batas
berbagai area fungsional suatu bisnis agar dapat
mengintegrasikan serta
mengotomatisasikan proses bisnis.
2. APLIKASI CROSS-FUNCTIONAL ENTERPRISE SYSTEM
Salah satu aplikasi dari
Cross-functional Enterprise System adalah Customer
Relationship Management (CRM). Customer Relatio nship
Management
(CRM) merupakan aplikasi yang mengintegrasikan dan
mengotomatiskan
berbagai proses pelayanan pelanggan dalam penjualan,
pemasaran langsung,
account and order management, dukungan dan pelayanan
pelanggan.
Solusi CRM menyediakan fungsi- fungsi yang meliputi
banyak hal untuk dapat
mengatur, merencanakan dan membuat laporan di
seluruh lingkup bidang
penjualan, diantaranya:
1. Penambahan dan perubahan
informasi mengenai pelanggan;
2. Mengakses data penjualan pelanggan dan data
mengenai harga barang
yang telah diberikan;
3. Mengakses data status mengenai keuangan pelanggan
yang terakhir;
4. Mendeteksi dan memprediksi seluruh
peluang-peluang sesuai dengan
jalurnya;
5. Secara otomatis dapat menginformasikan daftar
calon-calon pelanggan
yang berpotensi;
6. Mendapatkan informasi yang kompetitif.
Mulai dari tahap penawaran barang
sampai dengan membuat order penjualan
dan pemenuhan order, CRM memberikan fungsi- fungsi
yang dibutuhkan
untuk memaksimalkan tingkat efisiensi kemampuan
penjualan, seperti:
1. Memberikan penawaran dan melakukan kalkulasi
penjualan;
2. Menjanjikan pengiriman barang;
3. Mengentry order penjualan;
4.
Memproses pengembalian barang.
B. INTEGRASI
APLIKASI ENTERPRISE
Integrasi
Aplikasi Enterprise adalah perangkat lunak/sorftware yang
menggunakan prinsip-prinsip arsitektur sistem
komputer untuk satu set komputer
aplikasi dalam suatu perusahaan.
Keuntungan
:
1. Mengakses sistem informasi secara real time;
2. Meningkatkan organisasi dan proses bisnis yang
mendukung;
3. Memudahkan pengembangan kegiatan perusahaan.
Kekurangan
:
1. Biaya pembangunan terlalu tinggi, terutama untuk
usaha kecil
dan menengah (UKM);
2. EAI dalam pelaksanaannya memerlukan waktu yang
lama dan
banyak sumber daya;
3. Memerlukan banyak tenaga professional.
C. SISTEM
PEMROSESAN TRANSAKSI
Sistem
pemrosesan transaksi (SPT) atau yang lebih dikenal dengan nama
Transaction Processing Systems adalah
bentuk sistem informasi yang berfungsi
merekam semua aktivitas/kejadian di dalam
perusahaan. meliputi mencatat data,
memproses data dan menghasilkan informasi baku atau
standart.
Sistem
pemrosesan transaksi hampir selalu dimiliki oleh suatu perusahaan,
organisasi, instansi pemerintah karena di dalam
suatu perusahaan atau organisasi,
transaksi selalu terjadi dan setiap transaksi yang
terjadi harus dicatat.
Model Sistem Pemrosesan Transaksi :
1. Perangkat input dapat terdiri atas berbagai alat,
meliputi komputer,
palmtop (PDA), semua jenis telpon dan facsimile;
2. Perangkat pemroses terdiri atas program komputer
(yang bisa dipasang di
dalam mesin ATM, komputer atau perangkat sejenis);
3. Perangkat keluaran meliputi berbagai jenis
monitor (yang dapat
menampilkan gambar atau tulisan), speaker (untuk
menampilkan informasi
berbentuk suara atau pesan) atau printer (untuk
mencetak berbagai
informasi yang perlu disimpan dalam jangka waktu
lebih lama)
4. Berbagai bentuk dokumen yang digunakan untuk menyampaikan
berbagai
bentuk informasi kepada manajemen dan pihak lain
yang memerlukan
informasi. Sudah tentu masing-masing pihak yang
berkepentingan dengan
perusahaan memerlukan informasi yang berbeda-beda,
sehingga harus
diberi informasi yang sesuai saja.
Tujuan sistem pemrosesan transaksi:
1. Mencatat setiap transaksi yang terjadi;
2. Mempercepat proses yang terjadi di dalam suatu
perusahaan;
3. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat
waktu;
4. Meningkatkan kinerja dan layanan perusahaan.
D. SISTEM KOLABORASI
ENTERPRISE
Sistem
kolaborasi enterprise (enterprise collaboration system) atau sistem kerja
sama perusahaan adalah sebuah sistem yang
menggunakan komunikasi elektronik,
konferensi dan alat kerja sama untuk mendukung dan
meningkatkan kerja sama
antar tim dan kelompok kerja.
II. SISTEM
BISNIS FUNGSIONAL
Adalah
system informasi yang ditujukan untuk memberikan informasi yang
berkaitan dengan
bisnis perusahaan kepada kelompok orang yang berada pada
bagian tertentu
dalam perusahaan.
·
Sistem
Pemasaran
: adalah system informasi yang menyediakan informasi
yang dipakai
oleh fungsi pemasaran. Sistem ini mendukung keputusan yang
berkaitan dengan
pembauran pasar (marketing mix), yang mencakup:
o
Produk (barang dan
jasa) yang perlu ditawarkan.
o
Tempat yang menjadi
sasaran pemasaran.
o
Promosi yang perlu
dilakukan.
o
Harga Produk.
·
Sistem
Manufacturing : merupakan system yang digunakan untuk mendukung
fungsi produksi,
yang mencakup seluruh kegiatan yang terkait dengan
perencanaan dan
pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa.
·
Sistem
Sumber Daya Manusia : Sistem Sumber Daya Manusia dibagi
menjadi
beberapa
subsistem, diantaranya:
·
Subsistem Penggajian (payroll),
berkaitan dengan pembayaran gaji, upah,
dan tunjangan.
·
Subsistem Riset SDM, menangani penelitian
mengenai suksesi, analisis
dan evaluasi
jabatan, serta penelitian tentang keluhan yang disampaikan
oleh pegawai.
·
Subsistem Intelijen SDM, menggunakan
sumber informasi eksternal yang
berhubungan
dengan mitra kerja (stakeholder) yang mencakup pemerintah,
serikat buruh,
masyarakat umum, bahkan pesaing.
·
Subsistem Perencanaan SDM, menangani
identifikasi sumber daya
manusia dalam
perusahaan yang digunakan untuk melaksanakan sasaran
jangka panjang
perusahaan.
·
Subsistem Perekrutan, menangani aktivitas
yang berhubungan dengan penyeleksian calon pegawai.
·
Subsistem Manajemen Tenaga Kerja,
berhubungan dengan pengembangan
SDM dalam hal
keterampilan dan pengetahuan, melalui pelatihanpelatihan
atau pendidikan.
·
Subsistem Pelaporan Lingkungan,
digunakan untuk menghasilkan laporan
yang dialamatkan
untuk lingkungan perusahaan, terutama ditujukan
kepada
pemerintah dan serikat buruh.
·
Sistem
Akuntansi
: Sistem Akuntansi merupakan system yang paling tua dan
paling banyak
digunakan dalam bisnis. Sistem Akuntansi adalah kumpulan
sumber daya yang
dirancang untuk mentransformasikan data keuangan
menjadi
informasi.
·
Sistem
Manajemen Keuangan : Sistem ini digunakan untuk mendukung
manajer keuangan
dalam pengambilan keputusan yang menyangkut
persoalan
keuangan perusahaan dan pengalokasian serta pengendalian
sumber daya
keuangan dalam perusahaan. Sistem ini tidak hanya
mendasarkan data
internal melainkan juga menggunakan data yang berasal
dari sumber
eksternal.
Berbagai Macam
Aplikasi Dalam Sistem Bisnis Fungsional :
·
Sistem
Pemasaran
- OE/S atau Order Entry Sales adalah struktur
interaksi antara manusia,
peralatan metode-metode, dan kontrol-kontrol yang
disusun untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Fungsi
utama sistem OE/S adalah menyediakan aliran informasi
yang mendukung :
1. Rutin kerja dalam bagian order penjualan, bagian
kredit, dan
bagian pengiriman (dengan cara menangkap dan
mencatat data
yang berhubungan dengan fungsi pemasaran dan
penjualan).
2. Pembuatan keputusan untuk personel yang mengatur
fungsi
penjualan dan fungsi pemasaran.
- OLRT atau On- line Real Time adalah Pemrosesan
lengkap suatu data
transaksi yang dilakukan segera setelah dimasukkan
ke dalam system
komputer.
Fungsi utama system OLRT adalah
menyediakan aliran informasi
kepada pelanggan sesaat setelah melakukan order, dan
mempermudah
serta mempersingkat waktu bagi unit kerja pada
bagian order
penjualan untuk menginformasikan ketersediaan produk
kepada
pelanggan.
·
Sistem
Manufacturing
- MRP atau Material Requirement Planning adalah
Sebuah system
software yang berkemampuan mengintegrasi beberapa
system
informasi yang berkaitan dengan produksi guna
menyesuaikan dengan
jadwal produksi secara otomatis.
Fungsi utama system MRP
adalah memperbaiki system persediaan
dan system penjadwalan produksi agar menghasilkan
informasi yang
akurat dan mutakhir guna keperluan manajemen
produksi.
- MRP II atau Manufacturing Resources Planning
adalah Sebuah
system software komputer yang lebih mutakhir, yang
bukan hanya
meliputi manajemen pesediaan dan penjadwalan
produksi, tetapi juga
melingkupi dan mengintegrasikan perencanaan produksi
dengan proses
perencanaan keuangan.
Fungsi utama system MRP II adalah
memberikan kemudahan
dengan mengintegrasikan system manajemen persediaan
material dan
system penjadwalan produksi sebagai system yang
terpadu dan
menjadikan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan
manufacturing
sebagai jaringan informasi interaktif.
·
Sistem
Akuntansi
Sistem akuntansi
adalah metode dan prosedur untuk mencatat dan melaporkan
informasi keuangan yang disediakan bagi perusahaan
atau suatu organisasi
bisnis. Sistem akuntansi yang diterapkan dalam
perusahaan besar sangat
kompleks. Kompleksitas sistem tersebut disebabkan
oleh kekhususan dari
sistem yang dirancang untuk suatu organisasi bisnis
sebagai akibat dari adanya
perbedaan kebutuhan akan informasi oleh manajer,
bentuk dan jalan transaksi
laporan keuangan. Sistem akuntansi terdiri atas
dokumen bukti transaksi, alatalat
pencatatan, laporan dan prosedur yang digunakan
perusahaan untuk
mencatat transaksi-transaksi serta melaporkan
hasilnya.
Operasi suatu sistem akuntansi meliputi tiga
tahapan:
1. Harus mengenal dokumen bukti transaksi yang
digunakan oleh
perusahaan, baik mengenai jumlah fisik mupun jumlah
rupiahnya, serta
data penting lainnya yang berkaitan dengan transaksi
perusahaan.
2. Harus mengelompokkan dan mencatat data yang
tercantum dalam
dokumen bukti transaksi kedalam catatan-catatan
akuntansi.
3. Harus meringkas informasi yang tercantum dalam
catatan-catatan
akuntansi
menjadi laporan-laporan untuk manajemen dan pihak-pihak lain
yang berkepentingan.
·
Sistem
Manajemen keuangan
Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan
perencanaan, penganggaran,
pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian
dan penyimpanan dana
yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.
Manajemen keuangan
berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu :
1. Aktivitas penggunaan dana yaitu aktivitas untuk
menginvestasikan dana
pada berbagai aktiva
2. Aktivitas perolehan dana yaitu aktivitas untuk
mendapatkan sumber dana,
baik dari sumber dana internal maupun sumber dana
eksternal perusahaan
3. Aktivitas pengelolaan aktiva yaitu setelah dana
diperoleh dan dialokasikan
dalam
bentuk aktiva harus dikelola seefisien.
Daftar
pustaka:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar