Penalaran induktif adalah suatu
proses berpikir yang bertolak dari sesuatu yang khusus menuju sesuatu yang
umum. Penalaran ini dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :
1. Generalisasi
Adalah proses penalaran yang
bertolak dari sejumlah gejala atau peristiwa yang serupa untuk menarik
kesimpulan mengenai semua atau sebagian dari gejala atau peristiwa itu.
Contoh generalisasi adalah
setelah di adakan peninjauan dan penelitian lebih seksama, ternyata di kawasan
bandung terdapat sekurang – kurangnya lima buah obyek wisata. Di kawasan Garu
tempat obyek wisata, di kawasan tasikmalaya dan ciamis terdapat sekurang –
kurangnya enam buah obyek wisata. Di daerah lain seperti suka bumi, banten,
danyang lainnya juga terdapat obyek wisata. Dapat di katakan bahwa daerah jawa
baratmemang kaya dengan obyek wisata.
Macam-macam generalisasi:
a. Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana
seluruh fenomena yang menjadi dasar penimpulan diselidiki. Generalisasi macam
ini memberikan kesimpilan amat kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi tetap saja
yang belum diselidiki.
b. Generalisasi tidak sempurna
Adalah generalisasi berdasarkan
sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena
sejenis yang belum diselidiki.
2. Analogi
Adalah suatu proses yag bertolak
dari peristiwa atau gejala khusus yang satu sama lain memiliki kesamaan untuk
menarik sebuah kesimpulan.
Contoh dari analogi : Belajar
matematika butuh ketelitian apalagi ketika mempelajari beberapa bab tertentu
yang butuh tingkat ketelitian yang tinggi. Sama seperti kita mencari jarum di
tumpukan jerami ialah hal yang susah namun bukanlah mustahil jika dilakukan
dengan penuh semangat dan konsentrasi.
3. Hubungan kasual
Merupakan penalaran yang bertolak
dari hukum kausalitas bahwa semua peristiwa yang terjadi di dunia ini terjadi
dalam rangkaian sebab akibat.
Contoh dari hubungan kasual : Kemarau
tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagi penyerap air
banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar.
Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan
para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak
mengherankan panen di desa ini selalu gagal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar